I. JUDUL
USAHA KERIPIK DARI BUAH DAN SAYUR PROSPEK USAHA
II. LATAR BELAKANG
Salah satu produk makanan yang dibuat dari buah dan sayuran keripik buah dan keripik sayur. Dengan diolah menjadi keripik, nilai jual buah dan sayur bisa naik berlipat-lipat sebagai gambaran 1 kg keripik pepaya di
Buah dan sayur yang sering dijadikan keripik diantaranya adalah: Nangka, Salak, Apel, Mangga, Melon, Waluh (Labu), Pepaya, Wortel,Kentang, Kacang Panjang, Terung, Durian, Nanas dll. Semua jenis buah dan sayuran tersebut dapat diperoleh dengan mudah dimana saja. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku menjadikan komoditi ini memiliki peluang yang cerah. Di samping itu, proses pembuatan dan pengelolaan bisnis sangat mudah, perputaran modal cepat, dan terbukanya peluang eskport. Mesin produksi keripik buah dan sayur (vacuum frying) pun mudah diperoleh mulai dari kapasitas 1,5 kg hingga 50 kg per proses.
Ada beberapa kunci sukses di bisnis keripik buah dan sayur, yaitu
A. Tampilan Produk Keripik Harus Menarik
Tampilan produk keripik Anda harus menarik, bersih, tidak gosong.Hal ini bergantung pada :
1. Pemilihan bahan yang benar
2. Proses penggorengan yang benar
3. Menggunakan mesin vacuum frying berkualitas
B. Kemasan Produk Harus Profesional Dan Menarik
Produk yang bagus, namun kemasan jelek, akan mengurangi nilai produk tersebut. Karena itu, pengemasan produk yang bagus menjadi kunci sukses di bisnis ini. Kemasan bagus tidak harus mahal. Anda bisa mencetak kemasan dan mengemas dengan mesin sealer.
C. Satu lagi yang bisa Anda pertimbangkan, konsumen lebih menyukai kemasan yang transparan
dibanding dengan kemasan tertutup. Sebab pada kemasan transparan, mereka bisa melihat tampilan produk Anda.
III. FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA
Mutu atau kualitas keripik buah atau keripik sayur dipengaruhi oleh factor-faktor berikut:
A. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan haru buah atau sayur yang segar dengan tingkat kematangan yang sama, keseragaman bentuk buah atau sayur sangat menentukan mutu kripik.
B. Proses Pengolahan
Urutan proses harus diperhatikan terutama pada waktu penggorengan dan pengemasan. Waktu menggoreng jangan sampai kurang atau melebihi batas waktu yang ditentukan. Kekurangan waktu akan mengakibatkan kripik menjadi lembek, tidak renyah karena kadar air buah masih tinggi sedangkan kelebihan waktu menyebabkan kripik menjadi keras dan gosong.
Penggunaan perekat listrik (plastic sealer) waktu mengemas, perlu diperhatikan stelan skala, jangan terlalu besar atau kecil. Stelan yang terlalu besar menyebabkan kemasan menjadi sobek, jika terlalu kecil kemasan tidak tertutup rapat.
C. Minyak goreng
Minyak goreng yang tidak tepat menyebabkan warna keripik kurang cerah.
D.Peralatan
Peralatan untuk proses yang paling menentukan mutu kripik antara lain pisau pengupas/pongiris harus yang anti karat dan alas pengiris sebaiknya telenan kayu yang sudah rata dan bersih atau plastik.
E. Kemasan
Jenis dan ketebalan plastik pengemas menentukan mutu dan panjangnya masa simpan kripik.
IV. Cara Pembuatan Keripik buah
A. Bahan
Bahan yang dapat digunakan setiap membuat kripik pada dasarnya semua jenis buah yang kadar padatannya tinggi dengan tekstur tidak terlalu lembek tidak terlalu matang.
B. Alat
Alat yang digunakan setiap membuat kripik buah adalah Alat penggoreng hampa (Vacuum Frier) sistern water jet secara fungsional dirancang terdiri dan pompa tabung penggoreng, kondensor yang dilengkapi, pendingin, unit pernanas, dan pengendali operasi.
· Spesifikasl Alat Penggoreng Hampa
· Kapasitas : 5 kg daging buah segar
· Daya : 300 watt
· Volume tabung : 120 dm3 (75 liter minyak goreng)
· Dimensi : 140 x 120 x 190 cm
· Berat : 400 kg
· Bahan bakar : LPG
· Bahan alat : Stainless steel
· Pendingin : Air ( 10 cm3)
· Umur teknis : 5 tahun
C. Proses Pengolahan
Pengolahan buah segar menjadi kripik buah sangat sederhana, karena pada dasarrya hanya merupakan proses penguapan air dan bagian buah yang dapat dimakan. Namun demikian untuk menjaga agar rasa dan aroma khas buah tidak berubah dan kripik menjad renyah maka proses penguapan air harus di lakukan dengan cara menggoreng buah menggunakan penggorengan bertekanan rendah / vakum / hampa. Secara garis besar pengolahan berbagai macam buah segar menjadi kripik mengikuti urutan-urutan sebagai berikut :
1. Pemilihan buah segar.
Pilihlah buah segar yang matang pohon dan tidak terlalu lunak, bentuknya relatif sama, bebas
2. Menghilangkanbagian-bagian yang tidak terpakai
Tahap ini terdiri pengupasan kulit menggunakan pisau anti karat (stainless steel) yang tajam atau dikupas seperti biasa dengan tangan sekaligus dihilangkan kulit arinya.
3. Pengirisan
Pekerjaan pengirisan dilakukan dengan pisau dapur anti karat di atas alas (telenan kayu). Bentuk irisan sesuai dengan keinginan tetapi harus diusahakan menjadi bentuk yang menarik. Besar irisan sebaiknya diatur agar hatiis dengan satu sampai dua kali gigitan.
4. Pencucian
Pencucian daging buah yang sudah diiris dengan air bersih yang mengalir dimaksudkan setiap menghilangkan kotoran-kotoran yang masih melekat maupun tercampur pada daging buah selama pengupasan dan pengirisan.
5. Penirisan
Penirisan dimaksudkan setiap menghilangkan air bahan cucian yang melekat pada bahan agar proses penggorengan menjadi lebih cepat Penirisan dapat dilakukan dengan alat pemutar selama 0,5-1 menit.
6. Panggorengan
Tahap penggorengan meliputi langkah-langkah :
a. Siapkan alat penggoreng sistem hampa (vakum), lalu tuangkan minyak ke dalam tabung penggorengan.
b. Set pengontrol suhu pada kisaran 75-840 C.
c. Hidupkan kompor dan biarkan hingga suhu pada pengontrol stabil
d. Masukkan Irisan buah segar sebanyak 5 kg keranjang bahan yang berada dalam tabung penggoreng, kemudian tabung ditutup rapat.
e. Hidupkan pompa sampai tekanan mencapai 0,6 atmosfer, masukan bahan dalam keranjang penggorengan.
f. Aduk bahan yang digoreng setiap 10 menit.
g. Bila sudah tidak bergelembung proses penggorengan selesai. (Setiap satu kali goring membutuhkan waktu 50 – 75 menit).
h. Matikan pompa, tekanan dikembalikan pada kandisi normal (1 atm) lalu keluarkan keripik.
i. Masukkan keripik ke alat pemutar / sentrifus untuk menghilangkan sisa-sisa minyak.
j. Jika minyak beenar-benar hilang, masukan kripik ke dalam kemasan (kantong plastik polipropilen ( pp) tebal 12 mikron atau dengan alumunium foil.
V. ANALISA USAHA
A. ASUMSI
· Asumsi 1 hari kerja adalah 8 jam dan waktu produksi 5 kg kripik nanas adalah 2 jam.
· 1 bulan (25 hari). 24 kg nanas = 5 kg keripik nanas
· Penyusutan mesin vacuum fryer 5 tahun,
· Penyusutan perekat elektrik 2 tahun
· Penyusutan peralatan 1 tahun
· Keripik uang diproduksis keripik nanas
URAIAN | JUMLAH (RP) |
BIAYA INVESTASI |
|
Vacum fryer 5 kg | Rp 20.000.000 |
sewa rumah | Rp 2.000.000 |
Perekat listrik @Rp. 400.000x2buah | Rp 800.000 |
Peralatan: | Rp 500.000 |
Total | Rp 23.300.000 |
|
|
BIAYA TETAP |
|
Biaya penyusutan mesin | Rp 335.000 |
penyusutan alat | Rp 21.000 |
penyusutan perekat listrik | Rp 67.000 |
penyusutan sewa rumah | Rp 167.000 |
Total | Rp 590.000 |
|
|
BIAYA TIDAK TETAP |
|
Biaya bahan | Rp 3.600.000 |
Minyak goreng @ Rp 10.000x1,5ltx 4proses x 25hari | Rp 1.500.000 |
LPG 12kg @Rp. 68.000x7 tabung | Rp 476.000 |
Tenaga kerja @Rp. 9.000x4prosesx25x2 | Rp 1.800.000 |
Plastik kemasan 1kg @Rp 250x500kg | Rp 125.000 |
Biaya lain-lain | Rp 1.000.000 |
Total | Rp 8.501.000 |
|
|
TOTAL BIAYA | Rp 9.091.000 |
| |
Penerimaan @Rp 50.000 x 500 kg | Rp 25.000.000 |
| |
Keuntungan per bulan | Rp 15.909.000 |
VI. KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI
Berdasarkan karakteristik proses produksinya menggunakan Batch Production karena memiliki karakteristik produksinya sebagai berikut :
1. Memproduksi barang dalam Batch yang kecil dengan berbagai tahap pengerjaan, tiap tahap pengerjaan dilakukan terhadap semua Batch selesai, baru kemudian meningkatkan pengerjaan berikutnya.
2. Sistem prodksi menggunakan peralatan multiguna agar dapat memenuhi berbagai spesifikasi dan fluktuasi demand.
3. Volume produksi cukup besar tetapi belum cukup untuk memenuhi produksi masal.
VII. STRATEGI PENGENALAN PRODUK BARU
Market Full (manarik pasar), yaitu strategi yang didasarkan pada pertanyaan “Produk apakah yang harus diproduksi dan dapat dijual?” dalam hal ini, produk baru dihasilkan berdasarkan selera pasar dan kurang memperhatikan tingkat teknologi dan proses produksi.
VIII. POLA DASAR LAYOUT
Pola dasar layout yang digunakan yaitu:
Layout garis atau layout produk, karena penempatan mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan proses pembuatan produk. Biasanya digunakan untuk memproduksi memenuhi kebutuhan pasar dengan proses produksi yang terus menerus.
TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN OPERASIONAL
USAHA KERIPIK DARI BUAH DAN SAYUR PROSPEK USAHA
DI SUSUN OLEH :
1. Juwita Dewi Sari Purba (20207620)
2. Eka Thecia M.Sitio (21207316)
3. Lina Septiawati (20207659)
4. Siti Nurul Qomaryah (21207039)
5. Yeti Kusumawati (21207189)
3 EB06
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2009/2010
DEPOK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar