Senin, 07 Juni 2010

Kesalahan dalam Soal Mengelola Buku Jurnal

Kesalahan dalam Soal Mengelola Buku Jurnal

(dalam ribuan rupiah)

1. Halaman 3 : Petunjuk Penyelesaian Soal

Angka III huruf A Informasi Umum

Kesalahan:

Tidak disebutkan secara tegas apakah UD Sarana sudah merupakan Pengusaha Kena Pajak atau belum.

Koreksi :

Seharusnya disebutkan secara tegas NPWP dan NPPKP.

Angka III huruf B Kebijakan Akuntansi

a. Kesalahan :

Angka 2d: disebutkan keterlambatan membayar hutang di denda 1% dari nilai pembelian.

Koreksi :

Praktek akuntansi yang lazim dalam dunia bisnis adalah kebijakan denda dihitung dari jumlah yang belum terbayar (overdue), meliputi keseluruhan nilai pembelian, pajak, atau lainnya yang telah jatuh tempo.

b. Kesalahan :

Angka 4d: disebutkan keterlambatan membayar piutang di denda 1% dari nilai piutang (penjualan).

Koreksi :

Dalam akuntansi, nilai piutang dan nilai penjualan adalah dua hal yang berbeda. Nilai piutang merupakan jumlah keseluruhan yang ditagihkan meliputi nilai penjualan, pajak, freight atau insurance. Dan denda lazimnya dihitung dari jumlah piutang yang belum terbayar dan telah jatuh tempo.

2. Halaman 6.

Kesalahan :

Saldo awal akun “Sales” per 30 Nopember 2006 sebesar Rp.500.000 merupakan akumulasi penjualan dari bulan Januari sampai Nopember 2006 (11 bulan) sangat tidak logis jika dibandingkan dengan nilai “Sales” bulan Desember 2006 (1 bulan) sebesar Rp.975.500.

Koreksi:

Seharusnya konsep materiality dan comparatibility dalam akuntansi penting diperhatikan dalam membuat kasus-kasus soal.

3. Halaman 8.

a. Kesalahan 1

Daftar saldo piutang dagang per 30 Nopember 2006 (saldo awal) tercantum pemisahan antara nilai penjualan dan nilai PPN Outcome.

Koreksi :

Piutang dagang bukan merupakan objek pajak. PPN dikenakan terhadap penyerahan barang atau jasa, dan bukan terhadap tagihan atau pembayaran.

Seharusnya Daftar saldo piutang dagang cukup menampilkan satu nilai saja, yaitu nilai piutang dagang yang merupakan penjumlahan penjualan dan ppn outcome.

Contoh: Piutang Guskom Computer senilai Rp.33.000

b. Kesalahan 2

Daftar saldo hutang dagang per 30 Nopember 2006 (saldo awal) tercantum pemisahan antara nilai pembelian dan nilai PPN Income.

Koreksi :

Hutang dagang bukan merupakan objek pajak. PPN dikenakan terhadap penyerahan barang atau jasa, dan bukan terhadap tagihan atau pembayaran.

Seharusnya Daftar saldo hutang dagang cukup menampilkan satu nilai saja, yaitu nilai hutang dagang yang merupakan penjumlahan pembelian dan ppn income.

Contoh: Hutang PT Jaya Perkasa senilai Rp.22.000

c. Kesalahan 3

Daftar saldo persediaan barang dagangan per 30 Nopember 2006 (saldo awal) mencantumkan pengenaan Tax=PPN.

Koreksi :

Akuntansi mengajarkan bahwa nilai persediaan dicatat sebesar harga pokok barang dan tidak termasuk pajak (PPN).

4. Halaman 10.

Kesalahan :

Terhadap Dokumen Transaksi no. 4, Juri Akuntansi PKS membuat jurnal secara manual dan MYOB adalah:

Cash in bank 32.340 --

PPN Outcome 60 --

Sales Discount 600 --

Account Receivable --- 33.000

Kesalahan ini lebih disebabkan karena kelemahan dalam MYOB, yaitu ketika entri diskon dalam Receive Payment, otomatis MYOB membuat jurnal seperti di atas.

Koreksi:

Dalam transaksi penerimaan piutang, PPN Outcome tidak boleh dikurangkan apabila ada diskon. PPN outcome hanya dapat dikurangkan apabila terjadi retur (penyerahan barang kembali).

Jurnal yang benar adalah:

Cash in bank 32.340 --

Sales Discount 660 --

Account Receivable --- 33.000

Untuk mengatasi kelemahan dalam MYOB menyelesaikan transaksi penerimaan piutang yang ada diskon, sebenarnya ada trik sederhana agar jurnal yang salah tersebut menjadi benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Saran saya agar Juri dari PT Primatech (MYOB) banyak belajar lagi tentang praktek akuntansi dan perpajakan yang berlaku di Indonesia dan berusaha mengatasi banyak kelemahan MYOB dalam penerapan di Indonesia. Penting diingat bahwa MYOB memiliki banyak kelemahan untuk praktek akuntansi yang lazim di Indonesia.

5. Halaman 12

Kesalahan:

Terhadap Dokumen Transaksi no 8, Juri membuat jurnal secara manual & MYOn sbb:

Account Payable 27.500 --

Cash in Bank -- 26.675

PPN Income -- 75

Purchase Discount -- 750

Kesalahan ini lebih disebabkan karena kelemahan dalam MYOB, yaitu ketika entri diskon dalam Pay Bills, otomatis MYOB membuat jurnal seperti di atas.

Koreksi:

Secara prinsip, Juri melakukan kesalahan yang sama seperti angka 3 di atas.

Jurnal yang benar adalah:

Account Payable 27.500 --

Cash in Bank -- 26.675

Purchase Discount -- 825

6. Halaman 16

Kesalahan:

Terhadap Dokumen Transaksi no. 15, Juri Akuntansi PKS membuat jurnal secara manual dan MYOB adalah:

Cash in bank 184.338 --

PPN Outcome 342 --

Sales Discount 3.420 --

Account Receivable --- 188.100

Kesalahan ini lebih disebabkan karena kelemahan dalam MYOB, yaitu ketika entri diskon dalam Receive Payment, otomatis MYOB membuat jurnal seperti di atas.

Koreksi:

Dalam transaksi penerimaan piutang, PPN Outcome tidak boleh dikurangkan apabila ada diskon. PPN outcome hanya dapat dikurangkan apabila terjadi retur (penyerahan barang kembali).

Jurnal yang benar adalah:

Cash in bank 184.338 --

Sales Discount 3.762 --

Account Receivable --- 188.100

7. Halaman 19.

Kesalahan:

Terhadap Dokumen Transaksi no 21, Juri membuat jurnal secara manual & MYOn sbb:

Account Payable 258.500 --

Cash in Bank -- 250.745

PPN Income -- 705

Purchase Discount -- 7.050

Kesalahan ini lebih disebabkan karena kelemahan dalam MYOB, yaitu ketika entri diskon dalam Pay Bills, otomatis MYOB membuat jurnal seperti di atas.

Koreksi:

Secara prinsip, Juri melakukan kesalahan yang sama seperti angka 3 di atas.

Jurnal yang benar adalah:

Account Payable 258.500 --

Cash in Bank -- 250.745

Purchase Discount -- 7.755

8. Halaman 20

Kesalahan:

Dokumen Transaksi no.24 tercantum denda 1% dari Purchases.

Jurnal yang dibuat Juri adalah:

Account Payable 16.500 --

Late Fees Paid 150 --

Cash in Bank -- 16.650

Koreksi:

Dalam praktek akuntansi sangat tidak lazim denda dihitung dari pembelian (DPP). Seharusnya denda 1% dihitung dari jumlah hutang yang tertunggak, yaitu

1% x 16.500 = 165

Jurnal yang benar adalah:

Account Payable 16.500 --

Late Fees Paid 165 --

Cash in Bank -- 16.665

9. Halaman 21

Kesalahan:

Dokumen Transaksi no.25 tercantum denda 1% dari Sales.

Jurnal yang dibuat Juri adalah:

Cash in Bank 22.200 --

Account Receivable --- 22.000

Late Fee Collected ---- 200

Koreksi:

Dalam praktek akuntansi sangat tidak lazim denda dihitung dari penjualan (DPP). Seharusnya denda 1% dihitung dari jumlah piutang yang tertunggak, yaitu

1% x 22.200 = 220

Jurnal yang benar adalah:

Cash in Bank 22.220 --

Account Receivable --- 22.000

Late Fee Collected ---- 220

Kesalahan dalam Bukti Memorial

Dokumen transaksi no.36

UD Sarana adalah perusahaan perorangan dan ini berarti kewajiban pajak melekat pada Mr. Iqbal sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi yang harus melaporkan SPT 1770 S setiap tahun.

Adalah kesalahan besar apabila perhitungan pajak dihitung dari Laba Sebelum Pajak UD Sarana seperti dalam dokumen transaksi no. 36 dan pajak ditampakkan dalam Laporan Keuangan UD Sarana.

Seharusnya perhitungan pajak penghasilan tidak ditampakkan dalam Laporan Keuangan Komersial UD Sarana, tetapi dilaporkan dalam SPT 1770 S milik Mr. Iqbal selaku wajib pajak.

Sangat berbeda apabila perusahaan berbentuk perseroan terbatas, kewajiban pajak penghasilan melekat pada badan perseroan dan bukan kepada pemegang sahamnya.

Kemungkinan besar kesalahan ini disebabkan karena Juri tidak memiliki pengetahuan memadai tentang penerapan perpajakan dalam praktek akuntansi yang lazim di Indonesia.

Kesalahan dalam Laporan Keuangan

1. Kesalahan membuat jurnal penyesuaian untuk pajak terhutang dan menampilkan dalam Laporan Keuangan UD Sarana, terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca.

Seharusnya tidak ada jurnal penyesuaian untuk pajak penghasilan terhutang UD Sarana, karena perhitungan tersebut dilaporkan dalam SPT 1770 S (jika ada) Mr. Iqbal sebagai wajib pajak orang pribadi (WP OP) yang menjalankan usaha.

2. Sangat memprihatinkan melihat hasil Laporan Arus Kas versi Juri PKS Nasional XV Bandung. Bagaimana Juri dapat melakukan penilaian terhadap prestasi peserta lomba ?

Kesalahan dalam Penyelesaian MYOB

1. Account list dalam MYOB seharusnya sama seperti Daftar Akun dalam soal manual. Hal ini disebabkan karena secara prinsip MYOB adalah alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan manual secara cepat dan efisien.

Dalam praktek akuntansi di perusahaan, apabila pembukuan sudah menggunakan program komputer, maka tidak diperlukan lagi pembukuan manual, karena dianggap tidak efisien. Apabila program komputer tidak mampu, maka program tidak digunakan.

2. Banyak jawaban MYOB versi Juri mengulangi secara konsisten kesalahan yang sama seperti dalam soal dan jawaban manual. Jadi tidak perlu kami jelaskan satu persatu.

3. Akun “Income Tax Expense” sebesar Rp.33.858,4 dalam MYOB bahkan sulit ditelusuri asal perhitungannya. Mungkin Juri memiliki cara tersendiri dengan mengabaikan peraturan yang ada.

4. Juri tidak mencetak Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) dalam MYOB. Hal ini karena mungkin untuk menutupi salah satu kelemahan program MYOB, yaitu penyusunan Cash Flow dalam MYOB hanya dapat menggunakan metode Tidak Langsung. Padahal dalam soal diminta penyusunan Cash Flow menggunakan metode Langsung. Untuk diketahui, menurut Standar Akuntan Keuangan yang berlaku di Indonesia memang disarankan untuk menggunakan metode Langsung.

(Dalam ribuan rupiah)

LAPORAN LABA RUGI

KUNCI JAWABAN JURI

JAWABAN MANUAL & MYOB YG BENAR

MANUAL

MYOB

REVENUE

Sales

1.475.500,00

1.475.500,00

1.475.500,00

Sales Discount

(46.020,00)

(46.020,00)

(46.422,00)

1.429.480,00

1.429.480,00

1.429.078,00

COST OF GOOD SOLD

Cost of Good Sold

1.149.940,00

1.149.940,00

1.149.940,00

Freight Paid

5.720,00

5.720,00

5.720,00

1.155.660,00

1.155.660,00

1.155.660,00

Purchase Discount

(33.900,00)

(33.900,00)

(34.680,00)

1.121.760,00

1.121.760,00

1.120.980,00

Gross Profit

307.720,00

307.720,00

308.098,00

EXPENSE

OPERATING EXPENSE

Advertising Exp.

1.850,00

1.850,00

1.850,00

Telephone & Electricty Exp.

6.500,00

6.500,00

6.500,00

Store Supplies Exp.

3.450,00

3.450,00

3.450,00

Spoilage Exp

44.733,00

44.733,00

44.733,00

Bad Debt Exp

31.755,90

31.756,00

31.755,90

Depreciation Exp

14.400,00

14.400,00

14.400,00

Insurance Exp.

12.000

12.000,00

12.000,00

Rent Expense

24.000,00

24.000,00

24.000,00

Wages & Salaries

36.000,00

36.000,00

36.000,00

Other Operating Exp

7.750,00

7.750,00

7.750,00

182.438,90

182.439,00

182.438,90

Operating Net Profit

125.281,10

125.281,00

125.659,10

OTHER REVENUE & GAINS

Interest Revenue

5.750,00

5.750,00

5.750,00

Devidend Income

15.180,00

15.180,00

15.180,00

Gain (Loss) on Sale Of Stocks

2.800,00

2.800,00

2.800,00

Freight Collected

19.025,00

19.025,00

19.025,00

Late Fee Collected

5.000,00

5.000,00

5.020,00

47.755,00

47.755,00

47.775,00

OTHER EXPENSE & LOSSES

Interest Expense

8.515,00

8.515,00

8.515,00

Bank Service Charges

5.800,00

5.800,00

5.800,00

Late Fee Paid

1.950,00

1.950,00

1.965,00

16.265,00

16.265,00

16.280,00

Net Profit

156.771,10

156.771,00

157.154,10

Income Tax

(22.080,28)

(33.858,40)

0

Net Profit After Tax

134.690,82

122.912,60

157.154,10

(Dalam ribuan rupiah)

Perhitungan: Income Tax

Earning before Tax

156.771,10

156.771,00

Koreksi fiskal

(250,00)

(250,00)

156.521,10

156.521,00

PTKP (TK/0)

(13.200,00)

(13.200,00)

Penghasilan Kena Pajak

143.321,10

143.321,00

Tidak perlu

Pajak terutang:

5% x 25.000.000

1.250,00

10% x 25.000.000

2.500,00

15% x 50.000.000

7.500,00

25% x 43.321.100 / 43.704.000

10.830,27

Pajak Terutang

22.080,27

33.858,40

Kredit Pajak

(19.000,00)

(19.000,00)

Pajak Kurang Bayar

3.080,27

14.858,40

(Dalam ribuan rupiah)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

KUNCI JAWABAN JURI

JAWABAN MANUAL & MYOB YG BENAR

MANUAL

MYOB

Mr Iqbal Capital, 30 Nopember 06

409.830,00

409.830,00

409.830,00

Net Profit After Tax

134.690,82

122.912,60

157.154,10

Mr Iqbal Drawing

(23.100,00)

(23.100,00)

(23.100,00)

Net Profit After Tax

111.590,82

99.812,60

134,054,10

Mr Iqbal Capital, 30 Nopember 06

521.420,82

509.642,60

543,884,10

(Dalam ribuan rupiah)

NERACA

KUNCI JAWABAN JURI

JAWABAN MANUAL & MYOB YG BENAR

MANUAL

MYOB

AKTIVA

Cash in Bank

229.598,00

229.598,00

229.603,00

Petty Cash

2.250,00

2.250,00

2.250,00

Accounts Receivable

658.530,00

658.530,00

658.530,00

Allowance for Doubfull Debt

(34.255,90)

(34.256,00)

(34.255,90)

Inventory

545.927,00

545.927,00

545.927,00

Store Supplies

5.000,00

5.000,00

5.000,00

Prepaid Insurance

11.000,00

11.000,00

11.000,00

Prepaid Rent

16.000,00

16.000,00

16.000,00

Prepaid Tax PPh

0,00

0,00

19.000,00

Stock Investment

67.200,00

67.200,00

67.200,00

Equipment at Costs

60.000,00

60.000,00

60.000,00

Equipment Accum Depr

(14.400,00)

(14.400,00)

(14.400,00)

TOTAL AKTIVA

1.546.849,10

1.546.849,00

1,565.854,10

PASIVA

Master Card

0,00

0,00

0,00

Accounts Payable

724.900,00

724.900,00

724.900,00

Expense Payable

3.900,00

3.900,00

3.900,00

Tax Payable

3.080,28

14.858,40

0

PPN Payable

8.548,00

8.548,00

8.170,00

PPN Outcome

0,00

0,00

0,00

PPN Income

0,00

0,00

0,00

Bank Permata Loan

285.000,00

285.000,00

285.000,00

1.025.428,28

1.037.206,40

1,021.970,00

Mr Iqbal, Capital

521.420,82

409.830,00

543.884,10

Mr Iqbal, Drawing

(23.100,00)

Current Earnings

122.912,60

521.420,82

509.642,60

1,565.854,10

TOTAL PASIVA

1.546.849,10

1.546.849,00

1.546.854,10

www.findpdffile.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar